Selasa, 03 Agustus 2010

(Iklan Rokok Keren sih .. tapi ... ) ROKOK PENUH KESENGSARAAN


Rokok? Siapa sih yang tidak tahu sama benda yang satu ini. Bentuknya bulat kalau di lihat dari depan atau belakang dan panjangnya tak lebih dari 8 cm yang kalau di hisap akan mengeluarkan asap tak jarang asapnya ini sama banyaknya dengan asap pembakaran 1 plastik kantongan kecil berisi sampah. tapi itu yang disukai sebagian orang.

Saya jadi ingat, saat pulang kampung ke Sumatra Barat dengan menaiki bus, lagi asyik menikmati dinginnya AC tiba-tiba hidung saya menghirup asap tak sedap yang tak lain adalah asap rokok, sontak saya terbatuk-terbatuk. Ternyata tak jauh dari tempat saya duduk itu ada yang merokok. Geramnya bukan main. Saya mulai celangak-celenguk mencari knek bus itu untuk menegur si perokok. Ketika melihat arah depan saya kaget lagi ternyata supirnya juga merokok. Asap rokok kini membumbung di langit-langit bus. Padahal, secara prosedur merokok di dalam ruangan berAC itu di larang dan saya lihat dengan jelas peringatan itu terpampang di depan bangku pertama karena dapat merusak AC. Tapi tetap saja perokok-perokok tak punya hati.

saya bingung, sebenarnya apa sih enaknya merokok itu? Kenapa orang ada yang sampai keseringan mengisapnya seperti mengisap permen? Sampai-sampai kalau tak mengisapnya orang itu akan merasa kehilangan sesuatu.

Memang sih kalau dilihat dari bentuk dan warnanya yang simple dan putih itu kita akan mengira sebuah benda yang biasa-biasa tapi tak disangka dari bentuk yang polos itu ternyata benda itu menyeramkan, hitam dan penuh racun. Di dalam rokok itu terdapat rempah-rempah subur yang ampuh untuk membunuh manusia, ada lebih 30 bahan berbahaya, dan itu yang masuk dalam tubuh. Coba lihat akibatnya, gigi menguning, bibir menghitam, sering batuk karena paru-paru sudah hitam dan rusak, mempengaruhi anak, belum lagi penyakit yang di timbulkan yang bisa menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi. akh, ogah deh. Sama aja bunuh diri berlahan tuh. Yang anehnya, tetap aja orang-orang mau menghabiskan uangnya untuk racun itu. Dan saya pernah jumpa orang yang kecanduan dengan rokok dalam yang seminggu ia dapat menghabiskan setengah pak rokok sendirian. Ck…ck… kasian banget ya nasib orang-orang yang udah ketagihan rokok hidupnya jadi sengsara.

Saat saya tanya apa enaknya merokok, sebuah jawaban yang membuat alismata saya bersambung tanda keheranan keluar dari mulutnya. “enaknya itulah yang sedang dicari.” Hah, hawaban apa tuh? Yang ada bukannya dapat enak tapi malah dapat mati.

Namun harus diwaspadai kembali nih, karena perokok pasif itu terkadang lebih berpotensi meraih penyakit dari pada perokok aktif. Uhhh, geram banget kita yang perokok pasif dapat imbas dari perokok aktif. Mereka yang pakai kita yang kena akibatnya. Mereka yang senang kita yang sengsara.

Nah, Solusi yang tepat adalah sebaiknya anda jauh-jauh dari perokok. Solusi lain, agaknya di tiap tempat tuh ada tempat khusus untuk perokok seperti yang saya lihat di sebuah bandara. Nah, yang belum ada ruangan khusus harus beri ketegasan
Kalau perlu buat besar-besar tulisan.

BAGI YANG MEROKOK, ASAP ROKOK TELAN SENDIRI!

Saya benar-benar sebal dengan rokok juga perokoknya. Dan itu bertolak belakang ketika melihat iklannya yang kreatif. Ada iklan yang lucu saya tertawa, iklan yang penuh tantangan saya juga ikut semangat. Bagus memang iklan-iklannya yang tanpa menampilkan perokoknya atau rokoknya itu sendiri. Tapi kalau ingat akibat yang ditimbulkan, bukanlah menambah kreatifitas kita, tapi malah mematikan kreatifitas kita. Bukanya membantu mensejahterakan hidup kita tapi malah menundukkan diri kita untuk segera mati. Habisin uang, habisin badan, habisin waktu, pokoknya semua. Kalau udah gitu, bukankah sengsara tuh hidup? Ih, seram.

Cukup deh iklan-iklan itu sebagai hiburan. Dan kita ambil kratifitasnya untuk meningkatkan potensi diri. Jangan ambil sisi bahwa merokok itu harus di lakukan. Toh tak merokok itu merupakan salah satu pola sehat, coba deh tanya sama dokter-dimanapun itu, mau di Indonesia, Inggris, Singapur pasti semua mengatakan kalau merokok itu tidak baik bagi kesehatan.

Agama kita juga menyuruh agar menjaga kesehatan. Dengan begitu akan ada banyak hal yang dapat kita lakukan. So pasti hidup pun jadi bahagia. Nah, sekarang kita yang pilih deh, mau bahagia atau sengsara. ^_^

dibuat tgl 31 juli 2010, acara Leutika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar