Kamis, 04 Agustus 2011

Shalat Iftitah, shalat apa itu?

Seorang anak kecil memperhatikan setiap gerak-gerik jamaah usai mendengar ceramah di masjid Taqwa sebelum melaksanakan sahalat tarawih. Setelah diperhatikan barulah ia tau jamaah itu melaksanakan shalat dengan jumlah dua rakaat. Saat itu aku baru saja mengucapkan salam menyudahi shalat dua rakaat itu lalu ia pun bertanya. Ternyata ia memperhatikanku sejak tadi. “kak, shalat apa tadi?”

“oh, tadi kakak shalat Iftitah.”

Matanya terus bergerak seperti ingin mengisyaratkan keingintahuan. “kok, adek belum pertah tau shalat itu ya kak?”

“Oh, mungkin karena jarang disampaikan aja dek.” Jawabku sambil tersenyum.

“trus, trus, apa itu harus dilakukan kak sebelum shalat tarawih?”

yup, itulah sepotong ceritaku ketika melakukan shalat Iftitah. Memang shalat ini jarang disebut dalam ceramah, untuk itu di sini Ia akan mencoba memaparnya sedikit banyak yang Ia tau.

Seperti yang kita tau, bahwa shalat Tarawih sama dengan shalat malam (shalat Lail) atau kita kenal juga shalat Tahajud. Hanya saja shalat Tarawih adalah panggilan ketika dibulan puasa. Shalat Lail adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan baik di bulan Ramadan ataupun di bulan lain. Nabi ppun kerap melaksanakannya tak perlu lagi kita tanyakan bagaimana bagusnya dan lamanya Nabi Muhammad SAW shalat. Dan ternyata sebelum shalat Lail Rasul melalkukan shalat dua Iftitah.

Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘jika seseorang diantara kamu shalat di waktu malam, maak hendaklah ia mengawali (membuka mendahului) shalatnya itu dengan shalat dua rakaat singkat-singkat.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Di hadits lain:

Artinya: “dari Ibnu ‘Abbas ra ia berkata (dalam kisahnya ketika ia bermalam di rumah Maimunah ra) : ‘Nabi saw selalu shalat dua rakaat pendek-pendek, membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam tiap rakaatnya kemudian membaca salam, laalu shalat sebelas rakaat dengan witirnya kemudian tidur.” (HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Abbas)

Kalau kita sering dengar pidato Iftitah, nah shalat ini juga bernama shalat Iftitah. Shalat Tahujud/Tarawih yang kita kenal bisa dilakukan dengan dua-dua rakaat, empat-empat, delapan rakaat memang terasa sangat baik kalau kita melaksanakan shalat Iftitah ini. Misalkan yang melaksanakan shalat dengan empat-empat rakaat, dengan melaksanakan shalat Iftitah shalat Tahajud akan terasa lebih mudah dan ringan. Ini sudah saya praktikkan, memang luar biasa. Ibaratkan olahraga, ketika kita mau memulai melakukannya tentu sang pelatih meminta kita untuk pemanasan dulu. Begitu juga dengan shalat Lail, shalat Iftitah adalah pemanasnya, setelah usai dan melaksanakan shalat Lail kemudian ditutup dengan shalat Witir.

Jadi, shalat Iftitah ini adalah masyru’ atau dituntunkan oleh rasulullah saw dan merupakan shalat yang mengawali shalat Lail. Sama halnya dengan shalat Lail, shalat iIftitah juga bisa dilakukan secara berjamaah dan boleh juga sendiri-sendiri.

Ok, deh. Mungkin ini aja dulu ding yang bisa ra bagi. Mudah-mudahan bermanfaat yak. Daripada setelah mendengar ceramah kita duduk diam-diam dulu dan hanya melihat ornag yang mengerjakan mendingan kita juga ikutan. Toh dua rakaat. Terus mengingat dan menimbang (deulee… kayak lagi rapat aja) bulan Ramadan ini adalah bulan yang penuh berkah dan kelimpahan Rahmad-Nya, kayaknya kudu kita coba deh. Mumpung lagi bulan puasa… tahun depan siapa yang menjamin kita bisa mencoba? Yukk, marriiee….


Muda Berkarya
Muda Kekasih Tuhan
Muda Sukses
Muda menjadi Dambaan

Salam pena, salam seperjuangan.

Nuun, walqalami wama yasthuruun.

*dikutip dari Tanya Jawab Agama 3 penerbit SM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar