Senin, 10 Oktober 2011
Hanya hal Kecil part 1
Cinta. Tentu kita sudah familiar sekali dengan kata ini. Lihatlah hidup kita diringi dengan cinta, mulai dari media-media yang menjunjung cinta hingga kasih sayang Allah yang juga bentuk cintaNya pada makhluknya. Ia juga menumbuhkan cinta dalam hati-hati manusia. Hati itu bagaikan telaga yang harus diisi dengan air jernih dan indah yang siap memberi kesejukan bagi yang singgah dan meminumnya.
Pernahkah kita merasakan keirian dan rasa ketenangan ketika melihat orang lain? Pernah kita kita merasakan ketenangan pada orang yang kita sukai? Sebenarnya itu adalah tanda-tanda cinta.
Cinta adalah kekuatan. Ia akan menambah semangat dan energy. Cinta itu datang dari hati, bukan dari melihat orangnya, mendengar suaranya, kepintarannya, melainkan dari hati kita yang entah dari sisi mana kita menyukainya. Cinta itu akan membawa ketenangan hati. Dan cinta yang datang dari Allah adalah yang membawa kebaikan, yang membawa kita mengingat-Nya.
Cinta itu fitrah bagi kita manusia. Dan semua pasti dan akan merasakan rasa itu. Kemarin, sekarang, atau nanti. Hanya saja terkadang kita tidak tau kapan cinta itu datang. Karena ia hadir secara tiba-tiba. Kadang sebagian kita juga tidak tau harus ngapain dengan cinta itu. Tapi, sebaiknya kalau cinta itu telah hadir, jagalah ia dengan cara yang tepat. Jangan gegabah dan mengaplikasikannya ke jalan yang salah. Ceritakan pada orang terpercaya kita. Nikmatilah cinta itu dengan sepenuh hati. Lalu limpahkan kepada Allah segala rasa yang ada dalam hati. Curhatkan semuanya pada-Nya. Yakinlah bahwa Allah akan mendengar, Allah akan melihat kita. Pendamlah rasa itu dengan baik dalam hati, dengan diam, dengan iman.
Cinta itu mencintai apa yang dicintai orang yang kita cintai. itulah sebaik-baiknya cinta. cinta yang turun dari Allah selalu membawa kebaikan. Kenalilah Tuhan, kenali diri hingga kenali orang yang kita sukai. Tak ada jarak antara cinta, tak ada batas pada cinta. cinta itu tidak dillihat dari umur, tempat, dan suku. Itulah uniknya cinta, semua jadi terasa dekat.
Ada seorang teman yang juga baru masuk kuliah, ia ditanya oleh seorang dosen sekaligus ustad beberapa waktu lalu. Di Tanya sudah menikah atau belum? Kami kaget, termasuk aku, rupanya dari kami mahasiswa baru dia adalah orang pertama yang sudah menikah. Dan setelah kami telusuri dengan bertanya-tanya dengan orangnya langsung seusai shalat duhur, rupanya ia sudah menikah setahun yang lalu! Menikah dengan tentor bimbelnya dulu! Suaminya 6 tahun lebih tua darinya dan tinggal di Medan sedang dia di Banda Aceh! Ckckck. Luar biasa. Aku tertegun melihatnya. Ternyata dia lulusan SMA angkatan 2009, jadi kalau tahun lalu ia baru umur 19. Umur yang tergolong muda, tapi berani mengambil keputusan yang besar seperti itu. Dari kisahnya kita bisa simpulkan bahwa tidak ada yang mungkin bila Allah berkehendak, jarak dan umur tidak menjadi persoalan. Begitulah cinta.
Kembalikan semua pada Tuhan. Ia tau apa yang kita rasakan, ia juga yang akan memutuskan. Kita di sini hanya berdoa dan berikhtiar. Berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ia akan mendengarkan doa kita. Jaga hati yang telah titipkan, gunakan untuk mendekatkan diri padaNya. Yakinlah cinta yang kita jaga akan Allah balas dengan indah. Tak perlu takut bila orang yang kita sukai itu pergi atau mendapat selain kita, biarkan waktu menjawab. Allah tau apa yang terbaik untuk kita. Sejujurnya cinta Allah pada orang yang kita cintai lebih besar dari kita. Begitu juga dengan cintaNya pada kita. Jadi, sudah sepatutnya Ia yang menentukan.
“Rasa cinta bergelora
Hati jadi gembira
Terpancar nyata di raut muka
Berjuta tulisan kata
Takkan mampu mengartikan cinta
Ketika cinta hadir di dalam hati
Aku sadari sesuatu tlah terjadi
Ketika cinta merasuki di dada
Satu yang pasti aku harus dewasa.” (Eranada: KCH)
Kamis, 04 Agustus 2011
Shalat Iftitah, shalat apa itu?
Seorang anak kecil memperhatikan setiap gerak-gerik jamaah usai mendengar ceramah di masjid Taqwa sebelum melaksanakan sahalat tarawih. Setelah diperhatikan barulah ia tau jamaah itu melaksanakan shalat dengan jumlah dua rakaat. Saat itu aku baru saja mengucapkan salam menyudahi shalat dua rakaat itu lalu ia pun bertanya. Ternyata ia memperhatikanku sejak tadi. “kak, shalat apa tadi?”
“oh, tadi kakak shalat Iftitah.”
Matanya terus bergerak seperti ingin mengisyaratkan keingintahuan. “kok, adek belum pertah tau shalat itu ya kak?”
“Oh, mungkin karena jarang disampaikan aja dek.” Jawabku sambil tersenyum.
“trus, trus, apa itu harus dilakukan kak sebelum shalat tarawih?”
yup, itulah sepotong ceritaku ketika melakukan shalat Iftitah. Memang shalat ini jarang disebut dalam ceramah, untuk itu di sini Ia akan mencoba memaparnya sedikit banyak yang Ia tau.
Seperti yang kita tau, bahwa shalat Tarawih sama dengan shalat malam (shalat Lail) atau kita kenal juga shalat Tahajud. Hanya saja shalat Tarawih adalah panggilan ketika dibulan puasa. Shalat Lail adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan baik di bulan Ramadan ataupun di bulan lain. Nabi ppun kerap melaksanakannya tak perlu lagi kita tanyakan bagaimana bagusnya dan lamanya Nabi Muhammad SAW shalat. Dan ternyata sebelum shalat Lail Rasul melalkukan shalat dua Iftitah.
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘jika seseorang diantara kamu shalat di waktu malam, maak hendaklah ia mengawali (membuka mendahului) shalatnya itu dengan shalat dua rakaat singkat-singkat.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Di hadits lain:
Artinya: “dari Ibnu ‘Abbas ra ia berkata (dalam kisahnya ketika ia bermalam di rumah Maimunah ra) : ‘Nabi saw selalu shalat dua rakaat pendek-pendek, membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam tiap rakaatnya kemudian membaca salam, laalu shalat sebelas rakaat dengan witirnya kemudian tidur.” (HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Abbas)
Kalau kita sering dengar pidato Iftitah, nah shalat ini juga bernama shalat Iftitah. Shalat Tahujud/Tarawih yang kita kenal bisa dilakukan dengan dua-dua rakaat, empat-empat, delapan rakaat memang terasa sangat baik kalau kita melaksanakan shalat Iftitah ini. Misalkan yang melaksanakan shalat dengan empat-empat rakaat, dengan melaksanakan shalat Iftitah shalat Tahajud akan terasa lebih mudah dan ringan. Ini sudah saya praktikkan, memang luar biasa. Ibaratkan olahraga, ketika kita mau memulai melakukannya tentu sang pelatih meminta kita untuk pemanasan dulu. Begitu juga dengan shalat Lail, shalat Iftitah adalah pemanasnya, setelah usai dan melaksanakan shalat Lail kemudian ditutup dengan shalat Witir.
Jadi, shalat Iftitah ini adalah masyru’ atau dituntunkan oleh rasulullah saw dan merupakan shalat yang mengawali shalat Lail. Sama halnya dengan shalat Lail, shalat iIftitah juga bisa dilakukan secara berjamaah dan boleh juga sendiri-sendiri.
Ok, deh. Mungkin ini aja dulu ding yang bisa ra bagi. Mudah-mudahan bermanfaat yak. Daripada setelah mendengar ceramah kita duduk diam-diam dulu dan hanya melihat ornag yang mengerjakan mendingan kita juga ikutan. Toh dua rakaat. Terus mengingat dan menimbang (deulee… kayak lagi rapat aja) bulan Ramadan ini adalah bulan yang penuh berkah dan kelimpahan Rahmad-Nya, kayaknya kudu kita coba deh. Mumpung lagi bulan puasa… tahun depan siapa yang menjamin kita bisa mencoba? Yukk, marriiee….
Muda Berkarya
Muda Kekasih Tuhan
Muda Sukses
Muda menjadi Dambaan
Salam pena, salam seperjuangan.
Nuun, walqalami wama yasthuruun.
*dikutip dari Tanya Jawab Agama 3 penerbit SM
“oh, tadi kakak shalat Iftitah.”
Matanya terus bergerak seperti ingin mengisyaratkan keingintahuan. “kok, adek belum pertah tau shalat itu ya kak?”
“Oh, mungkin karena jarang disampaikan aja dek.” Jawabku sambil tersenyum.
“trus, trus, apa itu harus dilakukan kak sebelum shalat tarawih?”
yup, itulah sepotong ceritaku ketika melakukan shalat Iftitah. Memang shalat ini jarang disebut dalam ceramah, untuk itu di sini Ia akan mencoba memaparnya sedikit banyak yang Ia tau.
Seperti yang kita tau, bahwa shalat Tarawih sama dengan shalat malam (shalat Lail) atau kita kenal juga shalat Tahajud. Hanya saja shalat Tarawih adalah panggilan ketika dibulan puasa. Shalat Lail adalah salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan baik di bulan Ramadan ataupun di bulan lain. Nabi ppun kerap melaksanakannya tak perlu lagi kita tanyakan bagaimana bagusnya dan lamanya Nabi Muhammad SAW shalat. Dan ternyata sebelum shalat Lail Rasul melalkukan shalat dua Iftitah.
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: ‘jika seseorang diantara kamu shalat di waktu malam, maak hendaklah ia mengawali (membuka mendahului) shalatnya itu dengan shalat dua rakaat singkat-singkat.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Di hadits lain:
Artinya: “dari Ibnu ‘Abbas ra ia berkata (dalam kisahnya ketika ia bermalam di rumah Maimunah ra) : ‘Nabi saw selalu shalat dua rakaat pendek-pendek, membaca Ummul Kitab (Al-Fatihah) dalam tiap rakaatnya kemudian membaca salam, laalu shalat sebelas rakaat dengan witirnya kemudian tidur.” (HR. Abu Daud dari Ibnu ‘Abbas)
Kalau kita sering dengar pidato Iftitah, nah shalat ini juga bernama shalat Iftitah. Shalat Tahujud/Tarawih yang kita kenal bisa dilakukan dengan dua-dua rakaat, empat-empat, delapan rakaat memang terasa sangat baik kalau kita melaksanakan shalat Iftitah ini. Misalkan yang melaksanakan shalat dengan empat-empat rakaat, dengan melaksanakan shalat Iftitah shalat Tahajud akan terasa lebih mudah dan ringan. Ini sudah saya praktikkan, memang luar biasa. Ibaratkan olahraga, ketika kita mau memulai melakukannya tentu sang pelatih meminta kita untuk pemanasan dulu. Begitu juga dengan shalat Lail, shalat Iftitah adalah pemanasnya, setelah usai dan melaksanakan shalat Lail kemudian ditutup dengan shalat Witir.
Jadi, shalat Iftitah ini adalah masyru’ atau dituntunkan oleh rasulullah saw dan merupakan shalat yang mengawali shalat Lail. Sama halnya dengan shalat Lail, shalat iIftitah juga bisa dilakukan secara berjamaah dan boleh juga sendiri-sendiri.
Ok, deh. Mungkin ini aja dulu ding yang bisa ra bagi. Mudah-mudahan bermanfaat yak. Daripada setelah mendengar ceramah kita duduk diam-diam dulu dan hanya melihat ornag yang mengerjakan mendingan kita juga ikutan. Toh dua rakaat. Terus mengingat dan menimbang (deulee… kayak lagi rapat aja) bulan Ramadan ini adalah bulan yang penuh berkah dan kelimpahan Rahmad-Nya, kayaknya kudu kita coba deh. Mumpung lagi bulan puasa… tahun depan siapa yang menjamin kita bisa mencoba? Yukk, marriiee….
Muda Berkarya
Muda Kekasih Tuhan
Muda Sukses
Muda menjadi Dambaan
Salam pena, salam seperjuangan.
Nuun, walqalami wama yasthuruun.
*dikutip dari Tanya Jawab Agama 3 penerbit SM
Rabu, 03 Agustus 2011
Bulan Ramadan bikin Target?
Bulan puasa merupakan bulan penuh keindahan. Di bulan ini Allah melimpahkan rahmat-Nya begitu besar. Semua orang bergembira menyambutnya. Semua orang bersyukur menyambut kedatangannya. Karena selama bulan ini semua perbuatan baik dilipatgandakan pahalanya bagi yang melaksanakan, orang-orangpun berbondong-bondong beribadah sebanyak mungkin. Apalagi mengingat di akhir Ramadan Allah beri kejutan luar biasa bagi orang terpilih. Malam lailatul Qadar. Tak usah panjang lebar, anak SD pun tau malam itu lebih baik dari 1000 bulan. Termasukkah kita orang-orang terpilih itu? Amiin…
Nah, untuk itu kita perlu menargetkan apa yang akan kita kerjakan untuk bulan Ramadan ini sebagai amalan utama kita. Karena kalau kita memiliki target, apa yang kita tuju itu jelas dan kita berkeyakinan mampu melakukannya. Selain itu memiliki target membedakan diri kita dari tahun sebelumnya, apakah tahun ini meningkat atau sebaliknya. Ini-nih target atau amalan yang sering dilakukan orang banyak:
Sebagian orang mengkhatam Al-Qur’an puasa ini. Karena yang kita ketahui bahwa setiap huruf yang kita baca mendapat pahala. Disaat ini lah kita patut melaksanaknnya karena pahala itu dilipatgandakan! Siapa sih yang nggak mau? Bayangin aja sekali “ ‘ian ” berapa huruf yang terbaca? Berapa pahala yang akan didapat? Malah ada yang mampu mengkatam AlQur’an dua kali atau tiga kali. Subhanallah.
Ada lagi yang menargetkan shalat lima waktu secara berjamaah di masjid di bulan puasa ini. Target yang luar biasa. Otomatis segala aktivitas dihentikan ketika azan berkumandang. Ya memang kudu gitu sih. Jadi di bulan itulah ia melatih diri agar tepat waktu shalat di masjid untuk kemudian hari.
Kemudian ada yang ingin menargetkan shalat tawarih secara berjamaah. Tidakpun di masjid, ia akan mengerjakan di rumah dengan mengajak orang lain. Ada juga yang ingin mendapatkan pahal umrah selama bulan puasa ini. Hm… amalan apa itu? Inilah yang kadang berat bagi orang puasa malaksanakannya, karena ketika selesai sahur sebagian memilih untuk melanjutkan tidur. Padahal kalau kita shalat subuh berjamaah, lalu di waktu pagi kita banyak mengingat Allah dan bersalawat lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha, kita akan mendapat pahala umrah! Wih, muantep. Inilah umrah gratis.
Ada juga orang yang bulan ini memperbanyak sedekah. Nah, ini amalan yang sebenarnya mudah bagi kita semua. Berapapun nilai kita bersedekah itu sudah termasuk pahala. Toh kalau kita tiap hari sedekah lama-lama jadi banyak. Tapi kalau kita dari awal sudah bersedekah dengan jumlah yang lebih besar bulan puasa ini dari sebelum-sebelumnya dan dilakukan rutin, wah, pasti lebih banyak pahala yang kita dapat. Bertambah pula rezeki yang Allah berikan nantinya. Mau, mau, mau.
Ada lagi nih yang punya terget bulan puasa ini memberikan bukaan (makanan) untuk orang yang berpuasa selama bulan puasa. Baik sekali yah.
Itulah beberapa amalan yang dilakukan orang untuk mendapat pahala lebih banyak di bulan ini dan masih banyak lagi. So, how about we? Monggo kita raih bersama..
Allah Maha Pemurah Allah Maha Kaya.
Muda Berkarya
Muda sukses
Muda Kekasih Tuhan
Muda Menjadi Dambaan.
Salam pena, salam seperjuangan.
By Ia Safasna.
Nah, untuk itu kita perlu menargetkan apa yang akan kita kerjakan untuk bulan Ramadan ini sebagai amalan utama kita. Karena kalau kita memiliki target, apa yang kita tuju itu jelas dan kita berkeyakinan mampu melakukannya. Selain itu memiliki target membedakan diri kita dari tahun sebelumnya, apakah tahun ini meningkat atau sebaliknya. Ini-nih target atau amalan yang sering dilakukan orang banyak:
Sebagian orang mengkhatam Al-Qur’an puasa ini. Karena yang kita ketahui bahwa setiap huruf yang kita baca mendapat pahala. Disaat ini lah kita patut melaksanaknnya karena pahala itu dilipatgandakan! Siapa sih yang nggak mau? Bayangin aja sekali “ ‘ian ” berapa huruf yang terbaca? Berapa pahala yang akan didapat? Malah ada yang mampu mengkatam AlQur’an dua kali atau tiga kali. Subhanallah.
Ada lagi yang menargetkan shalat lima waktu secara berjamaah di masjid di bulan puasa ini. Target yang luar biasa. Otomatis segala aktivitas dihentikan ketika azan berkumandang. Ya memang kudu gitu sih. Jadi di bulan itulah ia melatih diri agar tepat waktu shalat di masjid untuk kemudian hari.
Kemudian ada yang ingin menargetkan shalat tawarih secara berjamaah. Tidakpun di masjid, ia akan mengerjakan di rumah dengan mengajak orang lain. Ada juga yang ingin mendapatkan pahal umrah selama bulan puasa ini. Hm… amalan apa itu? Inilah yang kadang berat bagi orang puasa malaksanakannya, karena ketika selesai sahur sebagian memilih untuk melanjutkan tidur. Padahal kalau kita shalat subuh berjamaah, lalu di waktu pagi kita banyak mengingat Allah dan bersalawat lalu dilanjutkan dengan shalat Dhuha, kita akan mendapat pahala umrah! Wih, muantep. Inilah umrah gratis.
Ada juga orang yang bulan ini memperbanyak sedekah. Nah, ini amalan yang sebenarnya mudah bagi kita semua. Berapapun nilai kita bersedekah itu sudah termasuk pahala. Toh kalau kita tiap hari sedekah lama-lama jadi banyak. Tapi kalau kita dari awal sudah bersedekah dengan jumlah yang lebih besar bulan puasa ini dari sebelum-sebelumnya dan dilakukan rutin, wah, pasti lebih banyak pahala yang kita dapat. Bertambah pula rezeki yang Allah berikan nantinya. Mau, mau, mau.
Ada lagi nih yang punya terget bulan puasa ini memberikan bukaan (makanan) untuk orang yang berpuasa selama bulan puasa. Baik sekali yah.
Itulah beberapa amalan yang dilakukan orang untuk mendapat pahala lebih banyak di bulan ini dan masih banyak lagi. So, how about we? Monggo kita raih bersama..
Allah Maha Pemurah Allah Maha Kaya.
Muda Berkarya
Muda sukses
Muda Kekasih Tuhan
Muda Menjadi Dambaan.
Salam pena, salam seperjuangan.
By Ia Safasna.
Selasa, 21 Juni 2011
ayo beli buku Kulepaskan Kau dalam Hatiku
Telah Terbit di LeutikaPrio!!!
Judul : Kulepas Kau dari Hatiku
Penulis : Fitri Gita Cinta and friends
Tebal : xiii + 215 hlmISBN : 978-602-9079-38-8
Harga : Rp 44.700,-
Sinopsis :
Naskah “Kulepaskan Kau dari Hatiku (KKDH)” ini berisi 63 kisah terbaik yang diambil dari Lomba Kulepaskan Kau dari Hatiku (KKDH) yang diselenggarakan pada bulan November 2010. Diikuti oleh 379 peserta yang kesemuanya memiliki akun di fesbuk. Kisah-kisah di KKDH menceritakan pengalaman penulisnya untuk melepaskan cinta mereka yang sebagian besar adalah cinta yang tidak terungkapkan yang selama ini menjadi rahasia penulisnya. Di mana ketika mereka melepaskan ‘sampah’ mereka, ada kekuatan dan keikhlasan yang diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membacanya.
***
Selalu akan ada pelangi setelah hujan. Selamat merayakan kehilangan dan menyambut cinta yang lebih baik dan hakiki. (Ifa Avianty, penulis 29 buku dan kontributor Majalah Ummi Spesial)
Ps: Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, atau inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU atau SMS ke 0821 38 388 988. Minimal pembelian 90rb, GRATIS ONGKIR ke seluruh Indonesia. Met Order all!
Judul : Kulepas Kau dari Hatiku
Penulis : Fitri Gita Cinta and friends
Tebal : xiii + 215 hlmISBN : 978-602-9079-38-8
Harga : Rp 44.700,-
Sinopsis :
Naskah “Kulepaskan Kau dari Hatiku (KKDH)” ini berisi 63 kisah terbaik yang diambil dari Lomba Kulepaskan Kau dari Hatiku (KKDH) yang diselenggarakan pada bulan November 2010. Diikuti oleh 379 peserta yang kesemuanya memiliki akun di fesbuk. Kisah-kisah di KKDH menceritakan pengalaman penulisnya untuk melepaskan cinta mereka yang sebagian besar adalah cinta yang tidak terungkapkan yang selama ini menjadi rahasia penulisnya. Di mana ketika mereka melepaskan ‘sampah’ mereka, ada kekuatan dan keikhlasan yang diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang membacanya.
***
Selalu akan ada pelangi setelah hujan. Selamat merayakan kehilangan dan menyambut cinta yang lebih baik dan hakiki. (Ifa Avianty, penulis 29 buku dan kontributor Majalah Ummi Spesial)
Ps: Buku ini sudah bisa dipesan sekarang via website www.leutikaprio.com, atau inbox Fb dengan subjek PESAN BUKU atau SMS ke 0821 38 388 988. Minimal pembelian 90rb, GRATIS ONGKIR ke seluruh Indonesia. Met Order all!
Langganan:
Postingan (Atom)